Profil AiTI Indonesia
Sejarah

AiTI-Indonesia dideklarasikan pertama kali pada 14 Desember 2011 yang lalu di Jakarta. AiTI-Indonesia yang beranggotakan mulai dari vendor, pabrikan, distributor hingga lembaga pendidikan ini melihat beberapa hal yang menjadi latar belakang hadirnya mereka di Indonesia, seperti:

  1. Teknologi Informasi (TI) telah menjadi salah satu faktor strategis dalam memajukan kesejahteraan suatu negara dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  2. Teknologi Informasi (TI) telah menjadi salah satu faktor strategis dalam memajukan kesejahteraan suatu negara dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  3. Salah satu indikator dari pemanfaatan TI adalah angka cakupan telekomunikasi dan penggunaan komputer di Indonesia. Cakupan telekomunikasi telah mencapai tahap yang tinggi >90%, tetapi penetrasi komputer masih sangat rendah hanya 5-6% (terendah di ASEAN). Berdasarkan indikator NRI (Networked Readiness Index) 2010-2011, Indonesia berada di peringkat ke 53.
  4. Belum adanya asosiasi yang mewadahi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang TI sehingga perlu dibentuk asosiasi guna lebih mengefektifkan lagi komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat dalam memajukan segmen industri ini.
  5. Asosiasi TI yang sudah ada masih berkonsentrasi pada usaha perdagangan saja sehingga pengembangan sektor lainnya masih relatif tertinggal, seperti pelayanan (service), produksi (software, hardware, dan konten), serta pengembangan sumber daya manusia.

AiTI - Indonesia sebagai header. Melihat latar belakang tersebut, maka didirikanlah AiTI-Indonesia dengan maksud menjadi asosiasi terbaik di segmen industri TI dengan mengedepankan kepentingan anggota khususnya serta masyarakat pada umumnya dan menjunjung tinggi etika bisnis. Kedepannya, AiTI-Indonesia menjadi wadah komunikasi dan kebersamaan antaranggota, antaranggota dengan masyarakat, dan antaranggota dengan lembaga pemerintah serta berbagai organisasi yang terkait dengan kegiatan TI di dalam maupun di luar negeri guna menumbuhkan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Tujuan dan Visi

Kehadiran AiTI-Indonesia memiliki beberapa tujuan, seperti:

  1. Mendorong dan mengembangkan usaha anggota secara beretika serta mencegah persaingan yang tidak sehat di antara sesama anggota.
  2. Ikut serta memajukan ekonomi nasional melalui penyebaran, perluasaan industri, dan pemanfaatan TI.

Adapun bentuk organisasi dari AiTI-Indonesia sendiri dipimpin oleh Presidium yang mewakili segmen industri TI dan daerah; kategorial dan teritorial. Selain itu, AiTI-Indonesia bersifat independen, tidak berpolitik praktis, tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik manapun serta merupakan organisasi nirlaba.

Dewan Pengawas Asosiasi (DPA)
Timothy Siddik (Ketua DPA)
PT. Zyrexindo Mandiri Buana, Tbk
John Hartono (Anggota DPA)
PT. ASABA Digital Innotech
John Kurniawan (Anggota DPA)
PT. SiSTECH Kharisma
Lydiawati Dakhi (Anggota DPA)
PT Dragon Computer & Communication
Rudi Tirta (Anggota DPA)
PT Bangga Teknologi Indonesia / ADVAN
Setyo Handoyo Singgih (Anggota DPA)
PT Epsindo Prima Solusi
Suhanda Wijaya (Anggota DPA)
PT. Prolink Intidata Nusantara
Tantri Bisono (Anggota DPA)
PT Information Technology Service Centre
Tindjaja Soetadji (Anggota DPA)
PT Abacus Kencana Industies
Andi Wijaya
PT Jasa Teknologi Informasi
Leny Ng
PT Acer Indonesia
Dewan Pengurus Pusat (DPP)
Merry Harun
PT Datascrip
Gomulia Oscar
PT Costanta Sinocel Indonesia
Busman
PT Sentral Tekno Selaras
Emilly Kie
PT ASTRINDO SENAYASA
Hazim Aljufrie
PT Hawlett Packard
Raymond
PT. Supertone
Maya Dewijani
PT ExecuTrain Nusantarajaya
Laporan AiTI Indonesia
Laporan Pertanggungjawaban 2024
Unduh Laporan